Senin, 29 April 2019

Mengembangkan Strategi Pembelajaran (Pembelajaran Di Luar Kelas)

Pembelajaran di luar kelas secara khusus adalah kegiatan belajar mengajar antara guru dan murid, namun tidak di lakukan di dalam kelas, melainkan di luar kelas atau alam terbuka sebagai kegiatan pembelajaran siswa.

Manfaat pembelajaran di luar kelas yaitu :
1. Pikiran lebih jernih
2. Pembelajaran terasa menyenangkan
3. Pembelajaran lebih variatif
4. Belajar lebih riil
5. Belajar lebih menghibur
6. Anak lebih mengenal pada dunia nyata
7. Wahana belajar lebih luas
8. Kerja otak lebih luas

Adapun strategi dan metode dalam pembelajaran di luar kelas yaitu :
- Aktif
- Inovatif
- Kreatif
- Komunikatif
- dan inspiratif


Selamat membaca 🌾
Terima kasih 😊

Senin, 22 April 2019

PEMBELAJARAN AKTIF

Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar serta aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam satu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini siswa di ajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat di maksimalkan.
Pembelajaran aktif merupakan suatu bentuk pembelajaran yang lebih banyak melibatkan aktifitas siswa dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.

Ciri-ciri pembelajaran aktif yaitu :
1. Adanya keterlibatan siswa
2. Adanya berbagai keaktifan siswa
3. Keterlibatan secara aktif oleh siswa
4. Keterlibatan siswa dalam mengajukan prakarsa.

Prinsip-prinsip pembelajaran aktif yaitu :
1. Pembelajaran aktif sebagai motivator
2. Pembelajaran aktif sebagai latar dan konteks
3. Pembelajaran aktif sebagai fokus /pusat peratian
4. Pembelajaran aktif sebagai prinsip hubungan sosial
5. Pembelajaran aktif sebagai belajar sambil bekerja
6. Pembelajaran aktif sebagai perbedaan individual
7. Pembelajaran aktif sebagai prinsip menemukan
8. Pembelajaran aktif sebagai pemecahan masalah.



Tertanda : Nur Aulia Ulfa

CRITICAL BOOK REPORT

CRITICAL BOOK REPORT
Nama : Nur Aulia Ulfa
Nim : 0301171293
Jurusan/Semester : PAI-3/ IV
Identitas Buku


Judul buku : Pengantar Interaksi Mengajar – Belajar
Pengarang : Prof. Dr. Winarno Surakhmad
Penerbit : Tarsito
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : 1984
Jumlah Halaman : 166 halaman

Isi Buku
Buku yang berjudul “ Pengantar Interaksi Mengajar – Belajar “ ini terdiri dari 10 bab pembahasan, dimana pada Bab I Sebuah Pola Interaksi Edukatif, Bab II Fungsi Tujuan Dalam Interaksi Mengajar, Bab III Kebutuhan Guru Dalam Proses Interaksi, Bab IV Murid Di Dalam Proses Belajar, Bab V Sifat Alat Utama Dalam Interaksi, Bab VI Metoda-metoda Interaksi Mengajar Dan Belajar Individu Dan Kelompok, Bab VII Metoda Interaksi Kelompok, Bab VIII Persiapan Dan Evaluasi Interaksi, Bab IX Media Komunikasi Dan Evaluasi dan Bab X Alat-alat Evaluasi Dalam Mengajar.
Adapun pada critical book report ini yang ingin saya bahas yakni pada bab VIII tentang Persiapan Dan Evaluasi Interaksi, kemudian pada bab IX tentang Media Komunikasi Dan Evaluasi.
Bab VIII
Persiapan Dan Evaluasi Interaksi
Guru Melihat Diri Sendiri
Seringkali timbul bermacam-macam situasi yang dapat mempengaruhi guru sehingga guru itu kelihatan kepekaan terhadap aspek-aspek tertentu di dalam melaksanakan tugasnya. Tidak jarang pula terjadi guru berhadapan dengan situasi tertentu terus menerus sehingga padanya terbentuk satu bentuk tingkah laku reaktif yang menjadi kebiasaan yang pada akhirnya diterima sebagai semestinya. Adapun untuk mencegah terjadinya tingkah laku mekanik itu, guru membutuhkan garis-garis petunjuk baik mengenai masa persiapan tugas maupun masa pelaksanaannya.
Masa persiapan interaksi edukatif, yakni :
Persiapan terhadap situasi umum
Persiapan terhadap murid yang dihadapi
Persiapan dalam tujuan yang akan dicapai
Persiapan dalam bahan yang akan diajarkan
Persiapan dalam metode mengajar
Persiapan dalam alat-alat pembantu
Persiapan dalam teknik-teknik evaluasi
Masa pelaksanaan, yakni hal-hal yang dilalui seorang guru. Adapun pada fase pertama meliputi tindakan-tindakan pendahuluan, fase kedua berpusat pada proses mengajar secara aktual seperti guru harus waspada terhadap faktor-faktor yang membutuhkan perhatian khusus, baik itu dari pihak murid maupun dari pihak luar, adapun pada fase terakhir ini guru menetapkan titik terminal yang akan dipakai sebagai titik permulaan pada fase berikutnya.
Bab IX
Media Komunikasi Dalam Mengajar
Bahasa merupakan medium komunikasi utama di dalam kehidupan menusia dengan sesama manusia, baik di dalam hubungan sosial sehari-hari maupun di dalam hubungan interaksi edukatif. Adapun alat-alat pengajaran ditinjau dari tingkatan pengalaman murid dapat dibagi dalam tiga golongan yakni golongan pertama adalah alat-alat yang merupakan benda-benda sebenarnya yakni pensil,buku,rul dan lainnya. Golongan kedua adalah alat-alat yang merupakan benda-benda pengganti. Benda pengganti ini berfungsi sebagai alat-alat pengajaran bilamana karena sesuatu sebab benda-benda itu lebih praktis digunakan daripada benda-benda sebenarnya. Golongan ketiga adalah bahasa , baik lisan maupun tertulis. Bahasa memeberikan pengalaman verbal yang tinggi tingkat abstraksinya dibandingkan dengan dua golongan alat yang sebelumnya.
Kelebihan dan Kekurangan Buku
Kelebihan yang dimiliki buku dengan judul “ Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar “ yaitu : pada penulisan gaya bahasa yang sudah baik, susunan kata demi kata juga sudah baik, ditambah lagi beberapa pembahasan menggunakan skema ataupun peta konsep yang membuat pembaca lebih paham dengan dipaparkannya skema ataupun peta konsep, adanya indeks di akhir buku guna memudahkan pembaca dalam mencari urutan abjad/bacaan.
Kekurangan yang dimiliki buku dengan judul “ Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar “ yaitu : tidak dilengkapinya catatan kaki baik berupa footnote ataupun bodynote, penggunaan warna dalam buku yang terkesan monoton dan terlihat kusam.

Kontribusi Terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Kontribusi terhadap mata pelajaran pendidikan agama islam, jadi buku dengan judul “ Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar “ sangat berperan penting dalam pembelajaran pendidikan agama islam, karena di dalam buku ini termuat segala yang bersangkut paut dengan pembelajaran pendidikan agama islam yakni sebuah pola interaksi edukatif, sehingga pendidik ataupun peserta didik dapat mengetahui pola interaksi bagaimana yang harus digunakan ketika pendidik ataupun peserta didik saling berinteraksi,  fungsi tujuan dalam interaksi mengajar, kebutuhan guru dalam proses interaksi, murid di dalam proses belajar, sifat alat utama dalam interaksi, metoda-metoda interaksi mengajar dan belajar individu dan kelompok, metoda interaksi kelompok, persiapan dan evaluasi interaksi, media komunikasi dan evaluasi serta alat-alat evaluasi dalam mengajar.
Dengan demikian dapat mempermudahkan kita dalam berinteraksi pada saat kegiatan pembelajaran terkhususnya pendidikan agama islam. Karena pendidikan agama islam ini bisa menjadikan pendidik ataupun peserta didik menjadi seseorang yang kreatif, kritis, inovatif, dan dapat menumbuhkan sikap toleran pada pendidik dan peserta didik sesuai dengan tata cara pada buku “ Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar “.

Minggu, 21 April 2019

PENDEKATAN SAINTIFIK

PENDEKATAN SAINTIFIK

Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang menggunakan langkah-langkah serta kaidah ilmiah dalam proses pembelajaran.
Adapun langkah ilmiah yang diterapkan meliputi menemukan masalah, merumuskan masalah,  mengajukan hipotesis,  mengumpulkan data,  menganalisis data dan menarik kesimpulan.

Langkah-langkah di dalam pendekatan sauntifik yakni sebagai berikut :
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan informasi ( Eksperimen)
4. Menalar
5. Mengkomunikasikan



Tertanda : Nur Aulia Ulfa